Warga Dua Desa Lupa Rasa Jalan Hotmix

Mukomuko, Lintaspenjuru.com – Warga dari dua desa di Kecamatan Kota Mukomuko, yakni Desa Tanah Rekah dan Tanah Harapan. Nampaknya sudah lupa bagaimana rasa melintasi jalan hotmix. Pasalnya bertahun-tahun warga dari dua desa ini melintasi jalan yang berlubang yang digenangi air, bak kubangan kerbau. Tak jarang warga menjadi korban kecelakaan lalulintas akibat buruknya jalan poros desa.

Hal ini diakui oleh Kades Tanah Rekah, Masrut, sudah puluhan tahun jalan poros desa tak pernah tersentuh pembangunan dari pemerintah. Baik itu dari pemerintah daerah, provinsi bahkan dari pemerintah pusat. Padahal, jalan poros desa di tengah kota atau di jantung Kabupaten Mukomuko, sudah seharusnya jalan hotmix. Ini jika dibandingkan dengan jalan poros desa yang ada di wilayah yang jauh dari kota atau kabupaten.

Bacaan Lainnya



“Kami dari pemerintah desa sudah berupaya semaksimal mungkin agar jalan ini di hotmix. Karena setiap tahun kami dari pihak desa terus mengajukan proposal ke provinsi,” ungkap Masrut, dengan nada kesal.

Diakuinya, kerusakan jalan poros desa yang dibiarkan bertahun-tahun sudah sering menuaikan protes dari warga. Mulai dari memblokir jalan hingga melakukan penanaman pohon di tengah jalan. Ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga desa terhadap pemerintah.

“Sudah wajar warga tanam pohon ditengah jalan. Karena sudah kesal, masa jalan poros desa di tengah kota bak kubangan kerbau, sedangkan jalan poros di desa yang jauh dari kota rata-rata sudah hotmix semua, ” tegas Masrut.

Selain itu, salah seorang warga setempat, Sutra (37) juga menyampaikan hal senada, bahwa warga dari dua desa ini sudah lupa akannya rasa jalan yang mulus. Setahunya jalan desa yang dibangun tahun 90an hingga hingga saat ini belum pernah diperbaiki. Padahal kerusakan jalan desa ini sudah sering disampaikan ke instansi terkait.

“Intinya kami sudah sangat mengeluh dan kecewa dengan kondisi jalan desa ini. Padahal ini jalan utama bagi kami untuk keluar masuk desa. Bahkan jalan ini juga jalan alternatif bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Teras Terunjam untuk ke Kota Mukomuko,” keluh Sutra. (leon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *