Gaji Molor, Awal Tahun Banyak Wali Nagari dan Perangkat Nagari Gigit Jari

Pessel,lintaspenjuru.com – Ribuan pengawai pemerintah Nagari baik wali Nagari maupun perangkat Nagari lain di Kabupaten Pesisir Selatan (PESSEL] Provinsi Sumatera Barat terancam gigit jari. Sebab sejak awal tahun 2024 mereka telat dalam menerima gaji. Upah yang digadang-gadang untuk memenuhi kebutuhan hidup pun hingga awal Maret ini tak kunjung cair.

Wali nagari dan perangkat nagari kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, mengatakan, keterlambatan perangkat nagari dalam menerima gaji dari pemerintah ini merupakan masalah klasik yang terus terjadi setiap awal tahun. Ironisnya, dari tahun ke tahun permasalahan semacam ini terus terjadi.

Menurut dia, keterlambatan pencairan gaji juga dipengaruhi oleh kesiapan dari pemerintah nagari sendiri, baik dalam menganggarkan APBDes maupun penyelesaian regulasi tahunan. Semakin lama pemerintah nagari menyelesaikan APBDes dan regulasi, maka upah juga akan semakin lama diterima.

“Kita susun APBDes kemudian dikonsultasikan pada Camat dan BPD, baru diajukan ke pemerintah daerah,” tambah perangkat nagari

“Solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan klasik ini, pemerintah nagari harus lebih meningkatkan kinerja dan konsisten. Sementara dari pemerintah daerah maupun pusat dalam memberikan informasi mengenai perubahan jauh-jauh bulan sehingga kami juga tidak keteteran mengikutinya,” imbuh dia.

Terpisah, wali nagari yang berada di Kecamatan Basa Ampek Tapan , menyatakan jika awal tahun seperti ini baik dirinya maupun perangkat nagari lain memang harus memutar otak untuk terus mendapatkan penghasilan. Meski jumlahnya tidak sebanding dengan gaji pokok sebagai perangkat nagari, namun yang terpenting dapat digunakan untuk menyambung nyawa.

Tak jarang ada pula yang hingga mencari pinjaman atau menggadaikan barang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apa lagi jika memiliki anak sekolah yang kebutuhannya juga semakin banyak, pasti akan lebih pusing lagi. Belum lagi kalau ada sederet antrean sumbangan orang hajatan, tambah kelabakan.

“Kalau disini untuk mengakalinya banyak yang memiliki sampingan berjualan dan mengolah hasil pertanian, ada juga bisnis kecil-kecilan,” ucap dia.

“Kalau satu bulan kemarin ya bon nya masih wajar dan belum terlalu membengkak. Tapi kalau 2 bulan gaji belum cair ya mungkin akan semakin banyak lagi cari hutangan untuk memenuhi kebutuhan. Mengingat sekarang apa-apa juga mahal,” ungkap wali nagari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *