Pesisir Selatan, Lintaspenjuru.com – Beredar isu kurang sedap di dunia pendidikan lebih tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Salah seorang wali murid sekolah SMPN 1 tapan di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat yang enggan menyebut namanya menyampaikan kepada media lintaspenjuru.com, “Bulan lalu saya sudah memberikan iuran kepada sekolah untuk membeli bus sekolah, namun sampai sekarang kenapa mobil bus sekolah belum dibelikan oleh pihak sekolah?”
Sebelumnya wali siswa-siswi melakukan musyawarah dan ketika musyawarah wali siswa-siswi dimintai sumbangan sebesar Rp 150.000,- rupiah dengan tujuan untuk biaya membeli bus sekolah.
Media online lintaspenjuru.com menanggapi informasi dari wali siswa-siswi tentang ada dugaan pungutan sekolah di SMPN 1 Tapan tersebut, dan telah menemui ketua komite yang biasa dipanggil buya. Dia mengatakan tidak mengetahui jumlah siswa-siswi SMPN 1 yang telah membayar dan yang belum membayar karena komite tidak ikut andil dalam meminta uang, semuanya dilakukan oleh pihak sekolah.
Kepala sekolah SMPN 1 Tapan, Kecamatan Basa Ampek balai Tapan, Hasrimanizar menyampaikan kepada media online lintaspenjuru.com bahwa betul pihak sekolah membantu meminta uang tersebut dengan alasannya pihak komite tidak bisa selalu ikut andil ke sekolah.
Lalu sekarang jumlah uang yang telah terkumpulkan untuk membeli bus sekolah yaitu sebanyak 46 juta (Empat Puluh Enam Juta Rupiah), dari jumlah 620 siswa -siswi SMPN 1 Tapan kata Hasrimanizar, “Semuanya belum terealisasi mangkanya bus sekolah di SMPN 1 tapan belum bisa dibeli hingga sekarang.”
Kepala bidang pendidikan (Kabid) SMPN 1 Kabupaten Pesisir Selatan Sudirman, S.Pd., M.Pd. mengatakan kepada awak media lintaspenjuru.com bahwasanya tidak di benarkan sekolah membantu mengumpulkan pungutan dari program komite. (RK)
