Pembangunan Pasar Surantih Masih Terbengkalai

Pembangunan Pasar Surantih Masih Terbengkalai -- (dokumen/lintaspenjuru.com)

Painan, Lintaspenjuru.com Pembangunan Pasar Surantih yang masih terbengkalai, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar membuka suara bahwa pembangunan Pasar Surantih tidak ada cerita untuk tidak dilanjutkan.

Beliau juga menegaskan, “Saya merupakan urang sumando sutera, jadi tidak mungkin pasar itu tidak dilanjutkan.”

Bacaan Lainnya

Sebelumnya pembangunan Pasar Surantih mengalami kendala pada tahun 2021 karena covid-19, yang dimana semua anggaran dialih fungsikan untuk mengatasi pandemi. Begitu juga di tahun 2022, status pembangunan masih dengan kondisi yang sama. Namun di akhir tahun 2022 ketika pemeriksaan BPK, direkomendasikan bahwa status pemilikan tanah harus jelas untuk dapat melanjutkan pembangunan Pasar Surantih.

Status hibah lahan masih belum selesai sampai saat ini sehingga itu menjadi kendala lain untuk dapat melanjutkan pembangunan.

Untuk desain Pasar Surantih masih akan menggunakan desain awal yang dimana lantai satu atau dasar dijadikan tempat berjualan sembako, lalu dilantai dua dijadikan tempat berjualan barang-barang pakaian dan elektronik, dan juga disediakan perkantoran Kerapatan Adat Nagari (KAN) Surantih.

Karena kendala ini, Rusma Yul Anwar, Bupati Pesisir Selatan menegaskan kepada perangkat daerah dan instansi terkait untuk dapat memberikan draft atau form pembebasan lahan Pasar Surantih berupa hibah dari Niniak Mamak ke Pemda.

Mawardi Roska selaku Sekretariat Daerah Pesisir Selatan menambahkan pihaknya akan mempersiapkan form pembebasan lahan ke Niniak Mamak melalui pihak kecamatan setempat dan akan segera dituntaskan dalam waktu dekat agar nantinya bisa dimusyawarahkan ke tingkat Niniak Mamak.

Seiring dengan masukan dari beberapa tokoh Sutera-Red, pembangunan Pasar Surantih disesuaikan dengan RDTR Kecamatan Sutera dengan meletakkan Pasar Rakyat di belakang Pasar yang ada saat ini. Jadi pasar sekarang bukan lagi pasar rakyat tapi dijadikan pasar kuliner dan dibangun jalan yang representative.

“Jika kondisi pasar saat ini dijadikan sebagai Pasar Rakyat maka akan memicu kemacetan,” tegasnya.

Ketua Kerapatan Adat Nagari Surantih, Hasan Basri Datuak Rajo Kayo menilai sangat perihatin karena izin pembangunan Pasar Surantih yang hingga saat ini masih terbengkalai. Ia berharap agar pembangunan Pasar Surantih dapat dilanjutkan segera mungkin sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.

Sebagai tokoh adat, ia sangat mendukung agar segera dilakukan proses musyawarah untuk memberikan hibah lahan kepada pemerintah daerah.

Ia mengaku kasihan karena kondisi pasar yang tidak representaive yang membuat pedagang saat ini mengalami pengurangan penghasilan akibat berkurangnya jual beli. (G)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *