Pessel, Lintaspenjuru.com – Tidak terima anaknya diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum Satpol PP dan Damkar Pesisir Selatan, orang tua korban P (16), datangi Mapolres Pesisir Selatan, Selasa (6/2022) melaporkan kejadian menimpah anaknya.
Kejadian berawal saat korban P, bersama rekan nya diamankan Pol PP Peseel, karena kedapatan duduk di taman Spora Painan, hingga larut malam.
Sesampai di kantor Satpol PP korban P bersama temannya diinterogasi secara terpisah. Saat itu lah oknum Satpol PP Pessel melancarkan aksinya terhadap korban P. Dengan mencoba meraba memintak korban melayani nafsu bejatnya.
Namun saat itu korban P menolak permintaan oknum Satpol PP Pessel. Karena hasratnya belum tersalurkan, kembali oknum Satpol PP Pessel itu memintak korban ” P” masuk ke kamar mandi. Menggunakan hand phone milik korban oknum Pol PP Pessel memfoto korban dengan tidak memakai baju.
Aksi bejatnya kembali gagal, oknum Pol PP itu tidak memperbolehkan korban P pulang bersama rekannya. Dengan alasan P akan diantar pulang oleh oknum Pol PP Pessel.
Agar bisa pulang, korban terpaksa menuruti kehendak pelaku untuk diantar pulang. Saat dalam perjalanan pulang, oknum Pol PP Pessel itu mematikan mesin kendaraan di tempat sepi. Lagi – lagi, kembali pelaku meraba korban.
Aksi pelaku oknum Pol PP Pessel tersebut berhenti, saat korban mengancam akan berteriak.
” Saya ingin pelaku dihukum,” kata Amban orang tua korban.
Sambil memeluk anaknya usai melapor, Amban mengaku orang awan berharap polisi mampu memberikan keadilan untuk kasus yang menimpa anaknya. Sebab, hingga sekarang anaknya masih trauma, sering menangis dan tidak mau makan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pessel, AKP Hendra Yose membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari korban. Namun untuk proses lebih jauh, belum dapat disampaikan.
“Betul, ada laporan. Kita lihat nanti hasil pemeriksaannya,” ujarnya. (G)
