Pemkab Pessel Lakukan Terobosan Inovatif dalam Pengelolaan Minyak Atsiri

Pessel, Lintaspenjuru.com – Pemerintah Daerah Pesisir Selatan melakukan terobosan Inovatif dalam pengelolaan minyak atsiri. Dengan membangun pabrik pengelolaan minyak atsiri.

Kerja pengelolaan minyak atsiri ini, dimana daerah lain menguntungkan ke gas dan listrik, justru disini mengunakan cangkang sawit.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul melalui PPK Mesin & Peralatan, Ismunandar mengatakan bahwa, seluruh mesin (penyulingan) bahan baku pembakaran memakai cangkang sawit.

Ismundar mengungkapkan, ide cangkang sawit sebagai bahan bakar, terangnya, berawal dari lokasi pendirian pabrik (Kecamatan Lunang Silaut) berdekatan dengan area kebun dan pabrik kelapa sawit (Incasi Raya dan Sapta).

Setiap hari, puluhan truk pengangkut ampas (cangkang sawit) terlihat melintas setiap harinya.

“Ini seperti dapat dikelola jadi bahan bakar (bahan baku pembakaran untuk mesin), pengganti listrik dan gas. Upaya minimalisir biaya bahan bakar,” ujar Ismunandar.

Lebih lanjutnya, untuk pengembangan pengelolaan minyak atsiri, pemkab Pesisir Selatan telah berkoordinasi dengan pihak Balai Penelitihan Buah (Balitbu) Tropika Aripan, Kabupaten Solok.

“Alhasil, dibawah bimbingan Pak Indra Kusuma (tim ahli balitbu tropika), ide inovasi mengelola cangkang sawit pengganti gas dan listrik tadi pun menemui titik terang,” ucap Ismunandar.

Dengan menggandeng tim teknis pembelian peralatan (pembuatan) dan mesin pun mulai dilakukan.

Tujuan penggunaan cangkang sawit ini, sambung dia, bagaimana bisa memberdayakan bahan baku yang ada di daerah setempat. Serta, upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pabrik dengan pagu investasi Rp 10,9 miliar dibiayai DAK Kemenperin APBN 2022. Di bangun diatas lahan 9.960 meter per segi, dengan luas bangunan 1.300 meter per segi di Nagari Lunang Barat

Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul menerangkan, pabrik memproduksi minyak kayu putih, minyak pala dan minyak serei wangi.

Dengan kapasitas mesin 6 unit tanki suling, diantaranya 3 unit kapasitas 1.000 liter, 2 unit 500 liter, dan 1 unit 50 liter.

“Dijadwalkan, pembangunan pabrik selesai 31 Desember tahun ini,” tambah Mimi. (G)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *