Pesisir Selatan, Lintaspenjuru.com – Pasca telah ditangkapnya diduga pelaku penembakan korban Danel (52) RAI 8 PT. Incasi Raya, Kenagarian Tluk Ampalu Inderapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tim opsnal Macan Kumbang Satreskrim Polres Pesisir Selatan, dan anggota Polsek Pancung Soal, Polres Pesisir Selatan, warga masih pertanyakan kelanjutan perkara penembakan tersebut.
Menindak lanjuti perkembangan penyidikak perkara penembakan yang dilakukan tersangka , penyidik Polsek Pancung Soal, Polres Pessel memastikan bahwa perkara tersebut terus berjalan dan penyidikan lebih lanjut.
“Saat ini berkas perkara sudah dikirim ke Kejaksaan Negeri Painan, dan sudah tahap 1,” tegas AKBP. Novianto Taryono, S.I.K, SH., MH melalui Kapolsek Pancung Soal AKP. Dedy Amra, SH, MH, saat dihubungi. Selasa (26/7/2022).
Harapan sama juga diungkapkan Fadil (40) warga Inderpura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Media mengatakan, permasalah penembakan dilakukan pelapor dengan korban meninggal Danil awal masalah adanya kebakaran lahan di kawasan hutan lindung ( HL) beberapa waktu yang lalu, dimana sampai saat ini telah ditemukan tersangkanya.
Akibat permasalahan itu, kami dari masyarakat Inderapura menjajaki lokasi bekas yang terbakar sudah rata dengan tanah, ada oknum yang melakukan kegiatan di kawasan tersebut sehingga masyarakat menghentikan sementara kegiatan itu, agar tau siapa melakukan dan penanaman sehingga untuk mengetahui melakukan pembakaran dan mafia yang menjual belikan kawasan hutan kepada fihak-fihak pengusaha warga luar inderapura dengan jumlah puluhan sampai ratusan hektar.
“Saya merasa persoalan pengembangan penyidikan perkara penembakan itu ada yang di tutup-tutupi sebab pihak penyidik tidak mau mengembangkan cerita awal ada nya dugaan berencana, “Tegas Fadil salah seorang saksi dalam masalah ini, di hubungi lintas penjuru.com beberapa hari yang lalu. (21/7/2022).
Lebih lanjut Fadil, melakukan penembakan dalam persoalan ini Siswanto atau pgl Isis Koplak tidak tertangkap ini menjadi kasus sebenarnya tidak terungkap, padahal mobil dan isterinya yang saat itu pergi bersama Isis Koplak sudah dapat namun saya merasa Polisi kurang serius mencari keberadaan Isis Koplak.
Dan, tidak adanya keterangan dari pihak yang terkait ancaman dari Isis Koplak sebelum terjadi penembakan tidak di dalami sehingga Fadil merasa kecewa, bahkan senjata yang mereka bawah untuk itu tidak ada sangsi.
“Nanti masyarakat boleh dong bawa jenis senjata tersebut dibawa kemana-mana setahu saya senjata tersebut ada izin dari organisasi Perbakin, senjata hanya dipergunakan untuk penembak babi bukan manusia,” tekuk nya (G).